Minggu, 20 Juni 2021

Mengelola Perubahan dengan Pendekatan Inkuiri Apresiatif

Untuk dapat melakukan proses perubahan, maka perlu sebuah pendekatan atau paradigma. Pendekatan ini dipakai sebagai alat untuk mencapai tujuan. Jika diibaratkan seperti seorang pelari yang memiliki tujuan mencapai garis “finish”, maka ia butuh peralatan yang mendukung selama berlatih seperti alat olahraga. Pada tulisan kali ini, saya akan mencoba berbagi tentang paradigma yang disebut Inkuiri Apresiatif (IA) yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan BAGJA. IA atau BAGJA dikenal sebagai pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan.

        Konsep IA pertama kali dikembangkan oleh David Cooperrider (Noble & McGrath, 2016). Dalam sebuah video di Youtube, Cooperrider, menyatakan bahwa pendekatan IA dapat membantu membebaskan potensi inovatif dan kreativitas, serta menyatukan orang dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh proses manajemen perubahan yang biasa. Manajemen perubahan yang biasa dilakukan lebih menitik beratkan pada masalah apa yang terjadi dan apa yang salah dari proses tersebut untuk diperbaiki. Hal ini berbeda dengan IA yang berusaha fokus pada kekuatan yang dimiliki setiap anggota dan menyatukannya untuk menghasilkan kekuatan tertinggi.

IA menggunakan prinsip-prinsip utama psikologi positif dan pendidikan positif. Pendekatan IA percaya bahwa setiap orang memiliki inti positif yang dapat memberikan kontribusi pada keberhasilan. Inti positif ini merupakan potensi dan aset organisasi. Dengan demikian, dalam implementasinya, IA dimulai dengan menggali hal-hal positif, keberhasilan yang telah dicapai dan kekuatan yang dimiliki organisasi, sebelum organisasi menapak pada tahap selanjutnya dalam melakukan perencanaan perubahan.

Di sekolah, pendekatan IA dapat dimulai dengan mengidentifikasi hal baik apa yang telah ada di sekolah, mencari cara bagaimana hal tersebut dapat dipertahankan, dan memunculkan strategi untuk mewujudkan perubahan ke arah lebih baik. Nantinya, kelemahan, kekurangan, dan ketiadaan menjadi tidak relevan. Berpijak dari hal positif yang telah ada, sekolah kemudian menyelaraskan kekuatan tersebut dengan visi sekolah dan visi setiap warga sekolah. 

       Langkah-langkah yang perlu diikuti dalam menerapkan perubahan berdasarkan pendekatan IA atau tahapan BAGJA anatara lain :

·       Tahap pertama, Buat Pertanyaan Utama.

Di tahap ini, kita merumuskan pertanyaan sebagai penentu arah penelusuran terkait perubahan apa yang diinginkan atau diimpikan.

·       Tahap kedua, Ambil Pelajaran.

Pada tahapan ini, kita mengumpulkan berbagai pengalaman positif yang telah dicapai di sekolah dan pelajaran apa yang dapat diambil dari hal-hal positif tersebut.

·        Tahap ketiga, Gali Mimpi.

Pada tahapan ini, kita dapat menyusun narasi tentang kondisi ideal apa yang diimpikan dan diharapkan terjadi di sekolah. Disinilah visi perubahan benar-benar dirumuskan dengan jelas.

·        Tahap keempat, Jabarkan Rencana.

Di tahapan ini, kita dapat merumuskan rencana tindakan tentang hal-hal penting apa yang perlu dilakukan untuk mewujudkan visi perubahan.

·        Tahapan terakhir, Atur Eksekusi.

Di bagian ini, kita memutuskan langkah-langkah yang akan diambil, siapa yang akan terlibat, bagaimana strateginya, dan aksi lainnya demi mewujudkan visi perlahan-lahan.

Demikianlah strategi mengelola perubahan dengan pendekatan Inkuiri Apresiatif melalui tahapan BAGJA yang dapat saya bagi.

Semoga bermanfaat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar